*Pesawat Penerbangan Maut Diktator Argentina Tiba di Buenos Aires

pesawat penerbangan

Pesawat itu adalah sesuatu yang kelam bagi kami. Namun, menemukan dan mengidentifikasi pesawat itu, kami tidak bisa membiarkannya terus terbang,” kata Mabel Careaga, salah satu promotor pemulangan pesawat yang merupakan milik Dinas Angkatan Laut, kepada AFP.

Careaga adalah putri Esther Ballestrino, yang dibuang ke laut dari pesawat itu bersama pendiri Ibu-Ibu Plaza de Mayo, yaitu Azucena Azucena Villaflor dan Maria Ponce. Membayangkan ibu saya di pesawat itu terlalu mengerikan,” kata Careaga.

Careaga bersama Cecilia de Vicenti, putri Villaflor, berharap pesawat itu akan dipamerkan di halaman Sekolah Mekanik Angkatan Laut di Buenos Aires yang menjadi lokasi kamp kematian rahasia. Di kamp itu, ada sekitar 5.000 orang ditahan dan hari ini menjadi Museum Kenangan. Inisiatif itu mendapat dukungan pemerintah, tapi sejumlah organisasi hak-hak asasi manusia menolaknya karena terlalu mengerikan.

Pesawat itu menjadi bagian cerita itu, yang menyakitkan tapi harus diceritakan apa adanya,” kata De Vicenti. Seluruh korban dipilih oleh mantan pelaut, Alfredo Astiz, yang menyusup ke dalam Ibu-Ibu Plaza de Mayo. Dia kini menjalani hukuman penjara seumur hidup.

judul

Jurnalis Miriam Lewin, yang juga penyintas Sekolah Mekanik Angkatan Laut, membantu peluncuran upaya menyisir catatan penerbangan militer untuk mengungkap sejarah “penerbangan maut.

Premisnya, kata dia, “jika ada ‘penerbangan maut’, pasti ada pesawat-pesawatnya. Kelompok itu berhasil menemukan enam pesawat yang disebutkan oleh mantan perwira angkatan laut, Adolfo Scilingo. Scilingo adalah orang pertama yang mengakui keterlibatan dalam “penerbangan maut.” Pada 2005, Scilingo divonis bersalah di Spanyol atas kejahatan kemanusiaan dan sekarang sedang menjalani hukuman penjara selama 30 tahun. Tiga dari pesawat itu ditemukan di Argentina, tapi tidak bisa diselamatkan.

Dari tiga pesawat lainnya, yang paling bisa diakses ada di Miami. Lainnya ada di tangah Angkatan Bersenjata Inggris dan yang terakhir di Luxembourg,” kata Lewin.

Pesawat yang ditemukan di Florida adalah Skyvan PA-5 yang terbang pada malam nahas 14 Desember 1977. Pada 2007, pesawat itu digunakan untuk mengirim surat dari Fort Lauderdale ke Bahama.

Pilot komersial dan sutradara film, Enrique Pineyro, mempelajari catatan penerbangan dan menemukan 10 hingga 15 informasi yang mencurigakan. Dia kemudian membawa catatan itu ke jaksa.

“Pesawat itu berukuran panjang enam, tujuh meter. Di pesawat itu, mereka menumpuk tubuh-tubuh yang setengah sadar akibat dibius dengan pentothal,” kata Pineyro kepada AFP.
Sesuatu yang sangat mengerikan. Ketika anda melihat kotak itu, pesawat itu, anda berkata: ‘Ya Tuhan, ini seperti apa.”

Argentina

Agregasi VOA Indonesia

Diktator

PESAWAT Penerbangan